The Abomination (2023)

The Abomination: sebuah kisah modern tentang cinta, komedi hitam, dan keberanian ilmiah, berkisah tentang Adam, seorang pria yang dibangkitkan kembali dari kematian oleh seorang ilmuwan eksentrik namun brilian, Archimedes Sang Alkemis.

Bayangkan: laboratorium remang-remang yang dipenuhi peralatan aneh dan tabung-tabung berisi cairan bercahaya, di mana Archimedes, dengan jubah ungu dan rambut putih acak-acakan, berbisik ke tubuh tak bernyawa Adam. Sinar listrik menyambar, dan Adam terbangun, bingung dan disorientasi, di dunia yang telah jauh berubah.

Adam: wajahnya mungkin tampan namun terbingung, mata penuh keheranan menyesuaikan diri dengan cahaya laboratorium. Pakaiannya usang, berasal dari era lampau, kontras dengan teknologi futuristik di sekelilingnya.

Archimedes: ekspresi gila dan gembira, dengan kumis panjang dan mata berbinar-binar, memandangi Adam seolah-olah dia mahakarya terbarunya. Dia memegang alat aneh, mungkin kunci untuk menghidupkan kembali Adam.

Kehidupan Adam yang baru: penuh dengan tantangan dan keanehan. Dia harus beradaptasi dengan dunia yang tidak lagi dikenalnya, belajar berbicara dengan teknologi canggih, dan menghadapi reaksi masyarakat yang dicampur aduk – takut, terpesona, dan jijik.

Namun, dalam kekacauan ini, Adam menemukan cinta. Mungkin dengan asisten Archimedes yang cerdas dan anggun, atau mungkin dengan seorang wanita misterius yang menyimpan rahasia kelam.

Tapi ada bayangan gelap di balik kisah ini. Keberhasilan Archimedes dalam menghidupkan kembali Adam mungkin datang dengan harga yang mengerikan. Kekuatan yang dia gunakan mungkin tidak stabil, dan konsekuensinya bisa fatal.

Komedi hitam: terjalin dalam kisah serius ini. Mungkin melalui kecanggungan Adam dalam beradaptasi dengan dunia modern, atau melalui dialog Archimedes yang penuh kata-kata mutiara dan aneh.