Strangeness (2022)

Matahari Sisilia tahun 1920 memancarkan sinarnya ke atas tanah pekuburan yang tenang. Di antara batu nisan yang muram, dua sosok tak biasa tengah berlatih drama. Bukan aktor berjas formal, melainkan dua penggali kubur lusuh, Vito dan Salvatore, tengah menghidupkan naskah dengan suara-suara penuh semangat.

Luigi Pirandello, sang maestro drama Italia, tersesat ke tempat ini. Jauh dari hiruk pikuk kota, ia mencari inspirasi untuk mengatasi kebuntuan menulis. Six Characters in Search of an Author, mahakaryanya yang bakal mengubah dunia drama, masih terkurung dalam labirin pikirannya.

Melihat Vito dan Salvatore menghayati peran, Pirandello tertegun. Dialog mereka, meski amatiran, dipenuhi gairah dan kejujuran yang mentah. Ceritanya, tentang cinta dan kematian, berbau tanah dan kehidupan sehari-hari. Tiba-tiba, ide-ide liar bermunculan di benak Pirandello.

Pirandello pun berbincang dengan kedua penggali kubur itu. Vito, dengan mata penuh api, menceritakan betapa ia terinspirasi oleh kehidupan dan kematian yang ia saksikan setiap hari. Salvatore, dengan senyumnya yang teduh, menambahkan bahwa drama adalah cara mereka untuk memberi makna pada dunia yang fana ini.

Pertemuan ini menjadi titik balik bagi Pirandello. Kehidupan para penggali kubur, dengan segala kepolosan dan kedalamannya, membangkitkan kembali kreativitasnya. Six Characters in Search of an Author mulai menemukan bentuknya.