Passages (2023)

Di bawah langit senja Paris yang romantis, cinta Tomas dan Martin bagaikan baguette renyah dan anggur manis, sempurna melengkapi satu sama lain. Namun, aroma perselingkuhan, seperti bau keju yang tertinggal, mulai mengusik keharmonisan mereka.

Tomas, seniman flamboyan dengan jiwa bebas, tergoda oleh api baru. Agathe, guru muda dengan mata penuh gairah, membakar hatinya dengan intensitas yang tak pernah ia rasakan bersama Martin. Percintaan mereka bagaikan croissant hangat, renyah dan menggoda, namun penuh risiko terbakar lidah.

Sementara itu, Martin, pria yang selama ini menjadi jangkar bagi Tomas, mulai merasakan dinginnya pengabaian. Ia terjerat pesona Chloe, barista dengan senyum misterius dan kata-kata yang menenangkan. Hubungan mereka, bagaikan creme brulee dingin, manis namun tak lagi mampu membangkitkan gairah.

Tomas, yang awalnya impulsif dan penuh keyakinan, kini tersesat dalam labirin emosi. Gairah terhadap Agathe berbenturan dengan rasa cinta terhadap Martin yang telah teruji. Ia harus memilih antara kue cokelat favoritnya yang sudah mulai basi atau hidangan baru yang menggiurkan, namun mungkin tak bertahan lama.

Martin, yang selama ini tenang dan pasrah, meledakkan keheningan dengan perselingkuhannya sendiri. Ia tak lagi mau menjadi bayang-bayang Tomas, ia ingin merasakan panasnya api cinta, meski harus membakar diri sendiri. Hubungan mereka, yang dulu bagaikan Eiffel Tower yang kokoh, kini retak dan terancam runtuh.