Nowhere Girl (2015)

Ai Seino, bakat seni yang bersinar di sekolah seni khusus perempuan. Jari jemarinya menari di atas kanvas, menyulap warna menjadi emosi, bentuk menjadi jiwa. Namun, bakat Ai bagaikan bunga indah yang tumbuh di lingkungan yang penuh duri.

Orang dewasa di sekitarnya melihatnya sebagai tambang emas, alat untuk meraih keuntungan dan prestise. Mereka membesut bakatnya, memaksanya berpartisipasi dalam pameran, kompetisi, dan proyek-proyek yang menguras energinya. Para guru memuji-muji, namun pujian itu terbungkus ekspektasi yang berat dan menjerat.

Teman-teman sekelasnya bukan kawan, melainkan rival. Bakat Ai menyulut api iri, mereka melihatnya sebagai bintang yang meredupkan cahaya mereka sendiri. Bisikan-bisikan, cemoohan, dan persaingan tak sehat menjadi makanan sehari-hari Ai.