Comedy

The Marriage App (2022)

Bahtera rumah tangga Sarah dan Tom oleng-oleng diterjang ombak ketidakpuasan. Rutinitas yang membosankan, komunikasi yang mandek, dan percikan cinta yang meredup membuat mereka bagai dua pulau yang terjebak dalam laut dingin ketidakpedulian.

Suatu hari, mereka terseret arus aplikasi bernama “Karma”. Aplikasi ini menjanjikan pahala digital berupa poin atas setiap perbuatan baik yang dilakukan. Awalnya, Sarah dan Tom menganggapnya sebagai permainan, sebuah upaya untuk mencari kesenangan di sela-sela kehampaan.

Namun, Karma perlahan meracuni mereka. Poin-poin yang menggiurkan menjadi obsesi, menggeser nilai-nilai dasar dan menodai ketulusan. Sarah mulai memaksakan diri menjadi sukarelawan, mengabaikan kebutuhan keluarganya demi pundi-pundi Karma. Tom, terbakar cemburu, berusaha mencuri poin dari sang istri, menghalalkan segala cara demi status “suami teladan” dalam aplikasi.

Kebersamaan mereka berubah menjadi persaingan, kemesraan digantikan kecurigaan. Rumah yang dulunya dipenuhi tawa kini dipenuhi ketegangan dan tuduhan. Karma, yang seharusnya menjadi jembatan kebahagiaan, justru menjadi jurang pemisah, menelanjangi kedalaman keegoisan dan kehampaan mereka.

Sampai suatu ketika, Sarah dan Tom tersadar. Kehidupan mereka yang dulu sederhana, meski tidak sempurna, terasa jauh lebih berharga dibanding poin-poin digital di layar ponsel. Mereka pun berjuang melepaskan diri dari belenggu Karma, kembali ke inti sari pernikahan: cinta, kepercayaan, dan ketulusan.

Perjalanan mereka tidak mudah. Menghapus obsesi dan trauma digital bukanlah perkara gampang. Namun, dengan tekad dan sisa-sisa cinta yang masih bersinar, Sarah dan Tom berusaha membangun kembali jembatan yang terputus.

Kisah ini bukan sekadar drama percintaan, tetapi juga cerminan kecanduan teknologi dan obsesi yang merajalela di era digital. Ini adalah pengingat bahwa kebahagiaan sejati tidak terhitung dalam poin, tidak terukur dalam likes, dan tidak terikat pada algoritma. Kebahagiaan sejati, seperti cinta, tumbuh dalam kesederhanaan, kejujuran, dan kedekatan antarmanusia.

tukangnonton

Recent Posts

I’m in Love with a Church Girl (2013)

Miles Montego memiliki segalanya - mobil, perahu, penampilan yang menarik, rumah besar, uang, wanita, tetapi…

5 hours ago

Falling Down (1993)

Seorang pria biasa yang frustrasi dengan berbagai kekurangan yang dia lihat dalam masyarakat mulai melampiaskan…

5 hours ago

Ocean’s Twelve (2004)

Danny Ocean bertemu kembali dengan mantan kekasihnya dan rekan-rekan pencuri cerdiknya untuk melakukan tiga pencurian…

5 hours ago

Howard Lovecraft & the Frozen Kingdom (2016)

"Frat Star" menggali dunia yang menarik, dangkal, manipulatif, dan gelap dari budaya persaudaraan Ivy League.…

5 hours ago

Frat Star (2017)

"Frat Star" menggali dunia yang menarik, dangkal, manipulatif, dan gelap dari budaya persaudaraan Ivy League.…

5 hours ago

Bangalore Days (2014)

Perjalanan roller coaster yang menyenangkan tentang tiga orang muda, Aju, Divya, dan Kuttan yang bersaudara…

11 hours ago

This website uses cookies.