438 Days (2019)

Pada malam tanggal 28 Juni 2011, dua jurnalis Swedia, Martin Schibbye dan Johan Persson, mempertaruhkan segalanya dengan menyeberangi perbatasan secara ilegal dari Somalia ke Ethiopia. Setelah berbulan-bulan melakukan penelitian, perencanaan, dan upaya yang gagal, mereka akhirnya dalam perjalanan untuk melaporkan bagaimana perburuan minyak yang kejam memengaruhi penduduk di wilayah Ogaden yang terpencil dan dilanda konflik.

Lima hari kemudian, mereka terbaring terluka di pasir gurun, ditembak dan ditangkap oleh tentara Ethiopia. Namun, ketika laporan awal mereka mati, sebuah kisah lain dimulai. Sebuah kisah tentang pelanggaran hukum, propaganda, dan politik global. Setelah melalui pengadilan Kafkaesque, mereka dijatuhi hukuman sebelas tahun penjara karena terorisme. Dan mereka jauh dari kata sendirian. Rekan satu sel mereka adalah jurnalis, penulis, dan politisi yang dianiaya karena tidak tunduk pada kediktatoran.

Laporan mereka tentang minyak berubah menjadi kisah tentang tinta, dan kehidupan mereka sehari-hari berubah menjadi perjuangan untuk bertahan hidup di dalam penjara Kality yang terkenal kejam di Addis Ababa.

Kisah Schibbye dan Persson adalah kisah tentang ketekunan, keberanian, dan kekuatan kata-kata. Ini adalah kisah tentang bagaimana kebenaran, meskipun dibungkam, dapat menemukan jalannya. Ini adalah kisah yang relevan tidak hanya untuk jurnalis, tetapi untuk semua orang yang percaya pada kebebasan pers dan keadilan.