200 Meters (2020)

Mustafa dan istrinya Salwa berasal dari dua desa Palestina yang hanya berjarak 200 meter, tetapi terpisah oleh tembok. Situasi hidup mereka yang tidak biasa mulai memengaruhi pernikahan mereka yang bahagia, tetapi pasangan itu melakukan apa pun yang mereka bisa untuk memperbaikinya. Setiap malam, Mustafa mengedipkan lampu dari balkonnya untuk mengucapkan selamat malam kepada anak-anaknya di sisi lain tembok, dan mereka membalasnya. Suatu hari, Mustafa mendapat telepon yang ditakuti setiap orang tua: putranya mengalami kecelakaan. Dia bergegas ke pos pemeriksaan di mana dia harus menunggu dalam antrean dengan gelisah hanya untuk mengetahui ada masalah dengan sidik jarinya dan ditolak masuk. Putus asa, Mustafa terpaksa menyewa penyelundup untuk membawanya menyeberang. Perjalanannya yang dulu hanya 200 meter menjadi pengembaraan sepanjang 200 kilometer bersama dengan para pelancong lain yang bertekad untuk menyeberang.